Wednesday, November 5, 2008

Benteng Kalimaro

Benteng Kalimaro di Desa Tlogokotes, Kec. Bagelen, Kab. Purworejo - Jawa Tengah sebenarnya merupakan saksi bisu pada saat penjajahan Jepang atau orang jaman kakek saya menyebutnya Dai Nippong. Sebutan Kalimaro ini apakah memang dari dulu kala ataukah hanya karena Benteng Peninggalan Jepang ini berada didusun Kalimaro sedang saya coba tanyakan kepada beberapa orang yang ikut dalam sejarah ini.
Benteng ini sendiri maudah dijangkau lho...hanya sekitar 4-5 km dari pusat kota Bagelen atau sekitar 16-17 kam dari kota Purworejo. Dengan kendaraan roda 4 atau 2, mungkin hanya 15 menit dari jalan raya Purworejo - Jogja. Dengan belok melalui Jl. Raya Somorejo yang menuju desa Tlogokotes. Memang sih...jalan-nya nanjak terus, namun karena saat ini sudah diaspal, jalanan menuju benteng ini mudah dijangkau.
Benteng ini memang cukup strategis untuk mengintai lawan (Belanda - red) yang waktu itu berada didaerah Jenar dan Purwodadi. Karena dari ketinggian (perkiraan saya) sekitar 200 - 300 meter DPL akan banyak melihat daerah-daerah sekitar Bagelen, bahkan sampai pada laut selatan Jawa.
Menurut pelaku sejarah, kebetulan Kakek saya, (alm) simbah Kasan Warjo dahulu kala merupakan salah satu pekerja yang "diharuskan" untuk ikut membuat Benteng Kalimaro ini.
Menurut cerita kakek saya juga, Benteng ini dibuat sekitar tahun 1942-1948. Utk tepatnya agak susah juga karena dari 4 benteng yang saya kunjungi tidak ada catatan tentang kapan dibuatnya. Oh..ya, jumlah benteng ini sekitar 6-7 buah, namun yang sering dikunjungi hanya 2-3 saja, disamping dalamnya yang cukup gelap, ada beberapa benteng yang berada ditebing, sehingga cukup rawan jika akan masuk kesana dan tentu saja gelap gulita (takut digigit ular).


Menilik dari bentuk dan lokasinya, ada beberapa benteng ini yang berfungsi sebagai bunker/tempat berlindung dan juga sebagai pengintai musuh. Saat ini benteng ini juga merupakan salah satu cagar budaya yang dilindungi oleh negara, namun sangat disayangkan karena ulah segelintir orang yang tidak bertanggung jawab .....benteng ini penuh dengan coretan-coretan tangan-tangan jahil. Dan yang lebih memprihatinkan, ada beberapa coretan yang bernada mesum.
Oh ya....rekan, kalau dihitung berdasarkan data usia diatas, benteng ini sudah berusia diatas 60 tahun lho. Namun kondisinya bangunan-nya terlihat masih kokoh, hal ini juga terlihat dari struktur bangunan (ada beberapa yang sempet saya ambil gambarnya).
Nah..makanya besok kalau mudik, pastikan untuk datang dan melihat-lihat Benteng Kalimaro ini sebagai bukti sejarah bangsa Indonesia, khususnya Warga Bagelen.
Ini ada beberapa gambar yang kemarin sempat saya ambil, dengan harapan kita akan semakin bangga sebagai warga Bagelen. Merdeka.....Merdeka......

Ft 1 : Jalan aspal yang menanjak menuju lokasi Benteng Kalimaro di desa Tlogokotes - Bagelen
Ft 2 : Struktur tanah tebing disebelah benteng pertama Ft 3 : Jalan masuk menuju benteng Kalimaro yang sudah diaspal Ft 4: Hijaunya rumput ilalang dan juga pohon melinjo sebagai ciri khas sekitar jalan menuju Benteng
Ft 5 : Hutan Jati diatas benteng (mungkin) sebagai penyamaran sehingga tidak gampang diketahui oleh musuh

Ft 6 : Tulisan "Kalimaro" yang tertulis pada jembatan didekat benteng pertama


Ft 7 : Benteng Pertama, dimana kelihatannya berfungsi sebagai bunker atau tempat persembunyian

Ft 8: Lobang kecil...buat apa ya

Ft 9: Papan nama cagar budaya yang dipasang oleh Pemerintah Kec. Bagelen. Namun sayang banyak bekas peluru senapan angin pada papan ini.


Ft 10 : Jalan tanah yang terjal menuju lokasi benteng ketiga. Jarak dari benteng pertama sekitar 200 m

Ft 11 : Pintu masuk benteng ketiga yang cukup lebar


Ft 12 dan 13 : Bangunan seperti menara yang ada lobang dibag. depan yang digunakan untuk mengintip musuh
Ft 13

Ft 14 dan 15 : Struktur beton (cor-coran) yang kuat serta kokoh. Udah 60 tahun lebih ..lho
Ft : 15


Ft 16 : Lubang pengintai disebelah kiri benteng


Ft 17 : Lubang pengintai disebelah depan benteng


Ft 18 : Jalan setapak menuju benteng keempat

Ft 19 : Pintu masuk pada benteng keempat yang atasnys dtumbuhi pohon-pohon liar
Ft 20 : Lubang pengintai disebelah depan benteng

Ft 21 : Kondisi dalam benteng yang penuh dengan coretan
Ft 22 : Teman saya yang mengantar (mas Suri) mejeng diatas benteng ketiga. Btw...sedang mikirin apa ya

Ft 23 : Pohon kelapa yang kelihatan kecil. Foto ini datar diatas benteng keempat
Ft 24 : Pelataran parkir didepan benteng ketiga yang lumayan luas dan hijau

Ft 25 : Jalan turun dari benteng menuju ke desa Tlogokotes dan juga Somorejo
Ft 26 : Jalan setapak menurun menuju benteng yang berada ditebing (benteng ke lima)

Ft 27 : Jalan setapak menurun menuju benteng yang berada ditebing (benteng keenam)


Oh ya...rekan...tolong disempatin datang ya kalau pas mudik. Agar kita bisa tau potensi Bagelen. Khusunya dalam menyambut Visit Indonesian Year 2008.
Dan liputan ini asli saya bikin sendiri dan saya kumpulkan berdasarkan cerita dari nara sumber yang ada, salah satunya rekan saya Mas Suri Wahyudi. Thanks ya mas.....

Cheers,
Naji

2 comments:

  1. Halo mas Niji,
    Saya jadi ingat saat kecil masih SD dulu, beberapakali pernah main ke Kalimaro. Saya jalan kaki rame2 dari rumah saya di prapatan Purwodadi, nyebrang kali Bogowonto. Kami main2 di bungker/benteng yang biasa kami sebut GOWO. Kemudian kami manjat pohon DUWET yang ada di kebon2 disekitar gowo.

    Salam
    bambang

    ReplyDelete
  2. Koreksi, maksud saya GUWO bukan gowo

    ReplyDelete