Tuesday, September 16, 2008

Prepegan

Mungkin bagai sebagian orang-orang Bagelen, kata-kata “Prepegan” ini akan gampang dimengerti. Namun bagi orang-orang yang dari luar Bagelen, arti kata “Prepegan” ini masih terdengar aneh ditelinga.

Saya yakin...bagi generasi seangkatan saya atau sebelumnya, kata-kata “Prepegan” ini akan teringat jelas. Karena “Prepegan” ini hanya terjadi setahun sekali. Kok bisa.......??

Prepegan adalah : Hari pasaran terakhir sebelum jatuhnya hari Raya Idul Fitri. Hari pasaran untuk pasar Krendetan (pasarnya orang Bagelen) adalah Rabu dan Sabtu. Nah…dari waktu-kewaktu, pada saat hari pasaran terakhir sebelum jatuhnya hari Raya Idul Fitri, pasar Krendetan akan berubah 180 drajat dari hari pasaran biasa. Pada hari tersebut, boleh dikata masyarakat Bagelen akan “tumplek-blek” dipasar untuk memenuhi kebutuhan Idul Fitri. Mereka berduyun-duyun datang ke pasar untuk berbelanja kebutuhan pokok yang akan digunakan untuk menyambut datangnya hari kemenangan, yaitu Hari Raya Idul Fitri. Semua kebutuhan pokok tersedia disana dan banyak juga pedagang-pedagang musiman yang datang berjualan disini. Dan hebatnya….dihari “Prepegan” ini ramainya pasar Krendetan ini bisa sampai diatas jam 14.00 WIB lho..padahal kalau cuma dihari pasaran biasa tidak lebih dari jam 09.00 WIB.

Pada saat “prepegan” ini, kios apa saja yang paling rame ?? Dari pengamatan masa kecilku dan beberapa kali ikut pasar, kios ayam potong, daging, sayur-mayur-lah yang paling banyak dikunjungi pembeli. Perkiraan saya, dalam satu hari “prepegan” ini tak kurang dari ratusan juta rupiah perputaran uang-nya. Karena dari mulai tukang becak, tukang angkot, tukang parkir dan juga pedagang berusaha ikut menikmati perputaran uang yang nilainya ratusan juta ini.

Menurut perhitungan saya, untuk tahun ini (Idul Fitri 1429 H) hari “Prepegan”-nya akan jatuh pada hari Sabtu, 27 September 2008. Rasanya hamper semua rekan-rekan pasti setuju jika ikut pasar sama orang tua atau saudara untuk sekedar menikmati dan juga nostalgia masa lalu.
Makanya..bagi rekan-rekan yang sudah mudik pada tanggal 27 September 2008, tidak ada salahnya jika ikut meramaikan “prepegan” ini.

[+/-] Selengkapnya...

Tuesday, September 9, 2008

Batu Bata


Bagi sebagian besar warga Bagelen, datangnya musim kemarau menjadi salah satu berkah tersendiri. Ya..karena pada saat kemarau ini banyak dari warga yang mempuyai kegiatan sampingan untuk menambah income mereka, yaitu membuat batu bata.
Aktifitas ini bisa jadi merupakan salah satu pilihan daripada nganggur. Saat ini untuk buruh membuat batu bata, per 1000 buah (belum dibakar) seseorang diberikan bayaran Rp. 125.000,-. Sedangkan untuk 1000 buah yang sudah dibakar dihargai Rp. 325.000,- (mahal atau murah)




Foto disamping ini adalah aktifitas yang mula-mula harus dilakukan, yaitu : "Ngluluh" atau menggemburkan tanah untuk dicampur dengan air dan didiamkan selama sekitar 10 jam sebelum bisa dicetak menjadi batu bata.



Ya....memang butuh waktu dan tenaga untuk menghasilkan uang dari membuat batu bata ini. Namun hal ini juga merupakan berkah tersendiri dimusim kemarau.

Foto-foto dibawah ini merupakan rangkaian kegiatan pembuatan batu bata.

Dan bagi rekan-rekan yang dulu pernah mengalami hal ini (termasuk saya).....itung-itung ini merupakan nostalgia....












Ini adalah foto aktifitas memadatkan isi cetakan agar batu bata-nya padat dan berisi


















Sedangkan ini adalah foto aktifitas finishing dengan tangan dan sedikit air agar permukaan atas batu bata bisa halus













[+/-] Selengkapnya...

Nostalgia TK, SD -ku dan masa kecilku

Hik.....hik....tak terasa sudah 24 tahun saya meninggalkan bangku TK alias Taman Kanak-Kanak. Namun bangunan itu masih kokoh berdiri. Ketika waktu itu, TK inilah tempat pertama kali saya mengeyam pendidikan formal. Meskipun saya harus menjalaninya 2 (dua) tahun, tapi terasa begitu berharga dan akan selalu terkenang. TK Pancasila namanya, dengan bimbingan dari Ibu-Ibu guru yang dengan sabar mendidik anak didiknya. Terima kasih Bu Tami (Bu Saliyo), Bu Kasiyah ( Bu Mantan Lurah)
Bersama rekan-rekan seangkatan...yang (entah) saat ini dimana dikau berada....but I miss you.


SD-Ku Somorejo ...yang saat ini digabung dengan SD Pinatak, memang hal ini harus dilakukan karena kekurangan murid dan juga rusaknya gedung sebagian gedung sekolah di SD Somorejo. Namun satu hal yang pasti.....di SD ini sudah banyak generasi penerus yang diluluskan dan tentunya bagi rekan-rekan yg pernah belajar disini, SD ini akan selalu menjadi kenangan









Ketika kemarin saya pulang, masih teringat dengan
jelas, ketika waktu itu (saya SMP), hampir setiap sore kita seumuran main sepak Takraw dilap. ini dan tidak ketinggalan kita juga main sepak bola. Meskipun hanya dengan bola plastik, namun kegembiraan senantianya terpancar dari kita semua. Masih teringat rekan-rekan : Nggono, Dedi, Sitas, Othol, Yono, Tusino, Priono, Warto, Sukri, Zul, Supri,Purwanto, Agus dan masih banyak lagi rekan-rekan yang lain.

Mungkinkah Nostalgia itu akan terulang...semoga




Dan...jalan inilah yang setiap hari aku lewati dulu, baik ketika akan berangkat seolah TK ataupun main bola di Lap. SD Pinatak. Dan....gardu siskamling itu, akan selalu terkenang. Ketika awal mula permainan karambol dikenalkan...aku dan rekan-rekan yg masih kecil harus rela menunggu sampai dengan 5 jam untuk bisa bermain 5 menit saja....



Tentunya rekan-rekan yang dulu sering main layangan...akan selalu ingat jalan ini....
Teman..aku rindu bertemu teman semua....

[+/-] Selengkapnya...