Wednesday, January 28, 2009

Gelangan alias Geblek

Alot....sedikit kenyal tapi ngangeni, trus rasane asin...Opo hayo ?? Jangan Parno dulu ya.....Jawabanne adalah Gelangan atau Geblek. Kenapa disebut gelangan ya...mungkin karena bentuknya bulat seperti gelang-e simbok-simbok ya...
Terbuat dari apa ????
Geblek atau gelangan adalah penganan / camilan yang sangat sederhana yang terbuat dari telo/singkong dengan campuran pati telo (sehingga bisa kenyal dan alot). Tapi maemnya harus digoreng dulu lho...


Geblek ini sangat banyak dijumpai di Bagelen ketika sore hari atau malam hari ketika ada keramian, semisal Jathilan, Misbar, Ndholalak, Campur Sari dan juga yang lain. Oh...ya masih ada lagi lho...Geblek atau gelangan ini juga menjadi salah satu ciri khas yang dicari banyak orang ketika Kliwonan ( Tradisi ngalap berkah di Pesarean Nyi Bagelen setiap malam Selasa Kliwon dan Jumat Kliwon).
Dengan harga yang saat ini hanya sekitar Rp. 1500,- per ikat (Geblek ini lebih sering dijumpai diikat dengan tali bambu), kita sudah bisa menikmati penganan nikmat nan kenyal yang lumayan bikin mata melek dan perut kenyang. Apalagi jika sambil ngobrol ngalur ngidul dengan temen-temen.
Sedikit...mengingatkan waktu dulu ketika tahun-tahun 90-an.....
Dengan sepeda onthel, rambut sisiran klimis dan dompet yang gede (padahal isine cuman sewu rupiah), kita biasa mejeng dan juga cengar-cengir (kalau lihat cewek liwat) dan rame-rame datang ke Kliwonan ini...padahal sampai disana ya...cuman tuku gelangan 500 rupiah saja. Saya juga bingung..kenapa dulu dengan modal sangat pas-pasan pede aja ya...hehehehe
Ya....memang sih waktu itu nyari duit sangat susah...emange sekarang gampang apa ???
Tapi itulah nostalgia jaman dulu..ketika sering makan gelangan/geblek. Pokoknya kenyal dan rasanya tidak akan pernah lupa.
Jabat erat,
Naji - BA (Bagelen Asli)

[+/-] Selengkapnya...

Wednesday, January 21, 2009

Wajah-Wajah Sederhana Tapi Penuh Perjuangan

Wah.....kayaknya judul tulisanku terkesan abot yo...padahal tidak lho. Aku cuman pengin aja...konco-konco kabeh ingat dengan perjuangan yang sudah dilakukan oleh simbok dan bapak kita semua dari dulu sampai kita bisa jadi seperti yang saat ini. Sebuah perjuangan yang berat..mungkin sangat berat dalam proses mendewasakan kita, membiayai kita. Dan....sudah selayaknya kita menghargai jasa-jasan dan pengorbanan dari bapak dan simbok kita.

"Ya Allah....ampunilah dosa-dosa kedua orang tua kami serta sayangilah mereka seperti mereka menyayangi kami diwaktu kecil".

Coba...kita renungkan kembali, mungkin seperti inilah dulunya usaha simbok dan bapak kita dalam memenuhi kebutuhan kita semua. Ya buat bayar SPP, beli buku pelajaran dan lain-lain-nya. Termasuk mungkin yang dulunya suka nonton bioskop Bagelen atau Pusaka Teater.

Meskipun usia simbok dan bapak kita tidaklah muda lagi, namun semangat kerjanya sungguh luar biasa. Ya...itu semua dilakukannya untuk memenuhi semua kebutuhan, termasuk kebutuhan kita sebagai anak-nya.


Coba...tebak saja usia simbah-simbah yang sedang "ngrajang" gori (seperti di foto). Dugaanku pasti lebih dari 70 tahun (atau selisih 40 tahun sama aku..hihihi


Oh ya....bagi konco-konco semua yang merantau dan sudah mapan..mungkin uang Rp. 10.000,-hampir dibilang gak ada artinya. Jumlah tersebut hanya cukup untuk membeli sebungkus rokok Marlboro saja khan ?? Atau hanyak cukup untuk sekali beli pulsa isi ceban yang pasti akan habis dalam 2 hari atau bahkan cuma bertahan setengah hari.

Tapi....apa yang dilakukan oleh simbok yang jualan kembang ini ??? Mendapatkan untung Rp.10.000,- itu sudah lumayan susah. Butuh waktu untuk menunggu pembeli datang, rajin menawarkan dagangan dan juga pintar merayu calon konsumen untuk membeli.

Oh..ya, tak jarang juga mereka kehujanan dan pastinya juga kepanasan. (Foto ini saya ambil didepan toko Jodo -samping Pusaka Teater yng sudah tinggal reruntuhan)




Kehidupan seperti tergambar disamping ini (mungkin) juga karena tidak ada pilihan lagi atau bisa jadi karena memang bakat atau turunan.

Tapi yang jelas....kalau mengambil bahasa dari Mas Trie (http://mastrie.blogspot.com/) The show must go on.

Yang mungkin artinya...(dalam bahasa saya) apapun yang bisa dilakukan oleh orang tua kita pasti akan dilakukan demi sebuah generasi yang lebih baik. Meskipun hujan, panas dan tetek bengek permasalahan yang ada.

Ya...marilah kita semua mengingat kembali apa yang sudah dilakukan oleh para simbok dan bapak kita semua sehingga kita bisa seperti ini.


Jujur....dengan melihat foto-foto diatas, saya teringat kembali apa yang disampaikan oleh (alm) bapak saya ketika saya berumur 9 tahun :"Le...anakku lanang,.....bapakmu ini cuman tukang nderes, trus le tani hasile ugo ora akeh banget. Pokoke..sesuk koe yen gede sekolahe sing pinter yo....ojo dadai koyo bapakmu maneh dadi tukang nderes. Dadio koe uwong sing duwe gawean lan ojo lali karo sing Nggawe Urip", begitu pesan bapakku dengan sangat bijaksana." Wis ra popo bapakmu wae sing dadi tukang nderes...sing penting koe sekolahe sing bener," kata bapakku juga dengan bijak.

Artinya..pasti semua orang tua akan mengusahakan mati-matian agar anaknya bisa berhasil dikemudian hari.
Meskipun dulu..ketika aku sekolah di SD dan SMP..aku dan simbokku hanya dodolan gorengan (pisang nggoreng, bakwan dan srabi) yang notabene waktu itu hasilnya tidak lebih dari Rp. 5.000,-/sekali jualan, tapi Alkhamdulillah...bisa untuk mencukupi kebutuhan sekolah saya, tuku buku dan juga jajan.


Makanya sekali lagi..saya mengajak rekan-rekan semua untuk tidak melupakan tanah kelahiran kita Bagelen, ingat dan juga bayangkan orang tua kita (yang mungkin saaat ini sudah sakit-sakitan, tua atau bahkan sudah pikun) dan juga ingat bagaimana dulunya mereka semua berjuang tanpa kenal lelah untuk membesarkan dan membiayai kita. Dengan kita mengunjungi mereka di Bagelen, itu merupakan obat yang tak ternilai harganya....

Dan smoga tulisan ini...ada manfaatnya buat kita semua. Amin

Jabat Erat,


Naji - BA (Bagelen Asli)




[+/-] Selengkapnya...

Tuesday, January 20, 2009

Nostalgia….Engkel Riwayatmu Kini

Yang pernah gede di Bagelen dan Purworejo..pasti kenal dan paham sebuah moda transportasi bernama Engkel. Entah darimana nama ini...namun yang jelas tidak pernah ada tulisan Engkel yang menempel dalam badan mobil jenis ELF yang dibuat oleh pabrikan Jepang Suzuki. Dugaanku adalah karena agak susah untuk menyebutkan ELF, trus akhirnya orang terbiasa menyebutnya Engkel.

Habis manis sepah dibuang dan hidup segan matipun tak mau…mungkin cocok untuk mengungkapkan kondisi mobil Engkel saat ini. Entah..apakah kiasan tadi terlalu kasar atau tidak, namun yang jelas ya begitulah kondisinya sekarang ini. Ditengah menjamurnya orang yang pakai sepeda motor, banyaknya Angkutan Pedesaan dan juga Kopada, keberadaan Engkel ini menjadi terkucilkan. Pastinya ini pilihan sulit bagi sopir engkel ini sendiri. Gak narik ..kemungkinan dapur berhenti ngebul, tapi kalau narik ya hanya banyak makan angina alias sering kosong.

Salah seorang rekan dekat saya yang juga suka menyupir Engkel ini bilang, “Saiki jamane wis bedho mas, orang-orang lebih suka bepergian dengan motor daripada naik Engkel ini atau Kopada” katanya. Yap…sangat benar dan sangat setuju dengan pandapat dari rekanku itu. Hal ini aku buktikan juga ketika beberap kali lihat hilir mudiknya engkel ini lewat di Buh Ireng dengan kondisi kosong…melompong atau paling banyak hanya ada 1-5 orang penumpangnya. Sepi…padahal ketika tahun-tahun 90’an pas sebelum adanya kopada ini, Engkel sedang jaya-jayanya.

Oh..ya masih ingat dulu ketika seringnya renang di Kedung Kebo (Komplek 412), beberapa kali naik Engkel ini atau ketika dulu SMP, seringnya naik Engkel ini untuk ke Purworejo nonton Extrashow dibioskop Bagelen. Dan juga ketika aku sekolah di SMEA PGRI Bagelen, Engkel ini menjadi pilihan favorit.

Aku yakin lho…..teman-teman juga punya banyak kenangan-kenangan dengan Engkel ini lho…

Nah..ini ada satu foto Engkel yang kemarin sempet aku ambil dideket-nya jembatan Bogowonto.


Jabat erat..,

Naji



[+/-] Selengkapnya...

Sunday, January 18, 2009

Lanting dan Bakpia

Konco-koncoku sing dari Bagelen...sopo wonge sing rakenal karo lanting Mbugel (Daerahe Pak Joko....). Opomaneh..lanthinge Yu Kas sing gurih, garing trus juga kemriuk. Coba..banyangno wae.., karo nonton bal-balan nang TV, ngumbene teh tubruk gulo batu trus nyamikane lanting Yu Kas..jan muak nyus tenan lho....
Oh yo, siji maneh lho. Saiki ang Bagelen ono juga Bakpia lho....ini tak wenehi fotone wae yo...







Jabat erat,
Naji, BA



[+/-] Selengkapnya...

Friday, January 16, 2009

Kelingan jamane mbiyen......

Rikolo jamane mbiyen....yo ngene iki sing tak lakoni. Ngarit, buruh macul nang sawah, buruh matun lan ugo buruh derep.
Foto-foto iki gawe kelingan aku....rikolo mbiyen lan ugo ngeliake ben awake dewe tansah bersyukur karo sing Gawe Urip amerga wis diparingi Rizky sing luwih lumayan dibandingke jamane susah mbiyen.
Saiki bayangno wae....nggarap sawah sak iring, iku yen parine metu banget olehe duwit sekita 1,5 juta. Dipotong ongkos lan gawe tuku pupuk sekitar 600 ewu. Artine bapak/simbok garek oleh turahane 900 ewu. Iku wae kudu nunggu 6 sasi. Padahal saiki UMP Bekasi wis Rp. 1.130.000,-. Ongkose tenogo sing kepanasan karo kudanan durung dietung.
Trus saiki yen buruh macul sedino cuman Rp. 20.000,- iku wae gawe rebutan alias akeh banget sing gelem. Mbiyen yen pas aku cuman Rp. 5.000,-










Jabat erat,
Naji BA



[+/-] Selengkapnya...

Wednesday, January 14, 2009

Udan-udanan nang Kalirejo

Bagelen saat ini memang sedang dalam musim penghujan. Yang ada hanya hujan dan hujan terus yang hampir setiap hari turun dengan derasnya. Apakah ini kaitannya dengan saat ini masuk ke bulan Januari yang kata simbah-simbah jaman dulu bilang kalau Januari itu artinya "hujan sehari-hari".
Namun setidaknya masyarakat di Bagelen lebih bersyukur daripada kami-kami yang tinggal disini merantau. Lho kok bisa...ya, karena setidaknya meskipun hujan turun terus menerus, tidak terjadi banjir. Kalau toh sampai kebanjiran, itupun karena meluapnya sungai Bogowonto yang memang sudah gede airnya dari hulu-nya.



Ketika, kemarin saya mau ke Purworejo, namun lewat wetan (Bagelen, Xrejo, Clapar, Soko, Piji dst) saya sempet tiga kali berhenti karena hujan yang turun dengan sangat lebatnya. Salah satunya saya tepat berhenti dipasar mini Kalirejo. Seperti biasa moment yang tergolong langka ini saya manfaatkan untuk saya ambil gambarnya. Siapa tahu ada rekan-rekan yang berasal dari sana (Xrejo) bisa sedikit melihat kampung halaman-nya. Meskipun hanya beberapa gambar saja, saya berharap bisa menjadikan kita teringat akan desa atau kampung halaman tercinta.







Jabat erat,
Naji - BA


[+/-] Selengkapnya...

Nylumbat Kambil

Nylumbat kambil...hehehehe...yen merasa jadi orang Bagelen pasti pernah melakukan pekerjaan ini. Dengan alat bantu linggis, nylumbat kambil sering dilakukan. Khususnya bila menghadapi hari pasaran di Pasar Krendetan, yaitu : Rabu dan Sabtu.
Karena secara geografis, Bagelen berada didaerah perbukitan..budidaya kambil sangat menjanjikan. Saat ini saja harganya mencapai Rp. 1000,- butir.


Mahal khan..., namun sayangnya pohon kelapanya sudah banyak yang ditebang utk bahan bangunan.
Dan dulu ini menjadi kegiatan rutinku..ketika dulu buruh metik kambil dan sekaligus nylumbat-in. Saya masih ingat sekali dulu seringanya diabyar Rp. 500,- sampai Rp. 1.000,-
Oh ya...ini ada gambar simbok-ku tersayang yang sedang nylumbat kambil utk dibuat kaprok mbayung...







Jabat erat,
Naji


[+/-] Selengkapnya...

Tuesday, January 13, 2009

Birunya Langit Semengit dan Hijaunya Sawahku

Alkhamdulillah...ketika waktu saya sangat mepet kemarin saya sempat menikmati udara panas dan cuaca cerah.


Foto-foto dibawah ini aku ambil disamping Selatan Kauman, sekitar jam 12.00 WIB. Ya Allah...begitu indah lukisan alam Bagelenku.

Mudah-mudahan foto-foto ini bisa mengobati kangen rekan-rekan semua yang kangen sama kampung halaman.












Jabat erat,

Naji



[+/-] Selengkapnya...

Aku pengin cerita lewat foto-foto

Rekan-rekan...terhitung mulai sekarang dan kedepan, aku akan banyak cerita mengenai Bagelen dan sekitarnya lewat foto-foto yang saya sempatkan saya ambil ketika mudik. Ya..mudah-mudahan hal ini bisa menggambarkan keadaan Bagelen dan membuat kangen kita sedikit terobati...

[+/-] Selengkapnya...

Cuaca di Bagelen

Rekan-rekan BA (Bagelen Asli)...ada yang tahu tidak sekarang dikampung kita lagi musim apa ?? Ketika kemarin aku pulang (walaupun hanya tek-tok/alias pulang pagi sore berangkat balik lagi), ternyata di Bagelen sedang musim hujan lho....hampir tiap hari hujan, entah itu hanya gerimis ataukah deres banget.


Sampe-sampe ketika aku mau explore Purworejo dan Bagelen.. hujan turun dengan derasnya. Walhasil tidak banyak yang bisa aku ambil gambarnya. Tapi mudah-mudahan bisa mengobati kangen kita semua kapada kampung halaman kita ya....

Oh..ya, bagai yang bapak atau ibunya Tani seperti aku ini, sekarang hampir semua sawah di Bagelen sudah matun mindo alias yang kedua kali.

Jabat erat..,
Naji BA

[+/-] Selengkapnya...

Saturday, January 10, 2009

Nyamikan

Salah satu yang bikin aku kangen sama Bagelen adalah makanan dibawah ini...Ada telo goreng, gemblong goreng dan minumnya teh cap walang....



Nah..pas wingi mudik November 08, aku maem iki....wah jan nyamleng banget rasane......Koyo kulinere Pak Bondan W di salah satu TV Swasta. Pokoe mak nyus.....






Ft 1 :Gemblong goreng dan teh cap Walang


Ft 2 & 3 :Telo dan Tempe goreng ditambah kopi cap Cangkir


Salam,
Naji



[+/-] Selengkapnya...

Friday, January 9, 2009

Mudik lagi....

Diawal tahun 2009 ini aku berkesempatan utk mudik lagi.....ke Bagelen tercinta. Dengan berbekal Camdig yg tidak bisa ketinggalan..aku akan mengabadikan lagi Bagelen tercintaku ya...

Rekan-rekan..tunggu aja liputanku lagi

[+/-] Selengkapnya...

Monday, January 5, 2009

Sudut-sudut Kotaku (Purworejo)

Rekan...,

Setelah lumayan lama saya vacum alias tidak nulis lagi di Blog karena satu dan lain hal...akhirnya aku akan coba nulis kembali. Kangen rasanya tidak nulis-nulis lagi di Blog, padahal banyak sekali hal yang ingin saya tuangkan.



Oh..ya, pas mulih kemarin, saya tidak lupa juga mms (mloka-mlaku sore). Wah jan...elok tenan Kotaku Purworejo. Ada tukang Becak yang lagi tiduran, anak sekolah, bioskop Bagelen yang sudah tutup, rumah kuno yg sudah direnovasi, bangjo pojok alun-alun, tugu pojok alun-alun dll.
Pokoe..aku yakin, jadi bikin ingin pulang dan mms ke Purworejo dech....

Oh..ya, sekalian ngetes memori rekan-rekan, coba tebak sendiri foto-fotonya ya....














Salam,
Naji



[+/-] Selengkapnya...