Saturday, November 15, 2008

Masjid Sunan Geseng Kauman

Rekan....

Bagi rekan-rekan yang berasal dari Bagelen, khususnya Kauman pasti tahu Masdjid Sunan Geseng ini. Seperti misalnya teman saya Mas Mifatkhul Bahri (mas Mif..piye kabare). Nah ketika kemarin saya mudik, saya sempatkan untuk mengambil foto-fotonya





Ft1 : Ini adalah foto jalan dari arah timur yang melewati rel KA Kauman


Ft2 : Masjid Sunan Geseng nampak dari kejauhan (foto saya ambil dari rel KA)

Ft3 : Pelataran didepan Masjid yang menembus ke dusun Kauman (sebelah selatan masjid)
Ft4 dan 5: Pohon besar yang menjadi ciri khas halaman Masjid Sunan Geseng

Ft 5






Ft6 : KUA Kec. Bagelen yang menjadi satu komplek dengan Masjid (hehehe..jadi inget dulu ketika daftar nikah disini)

Ft7 : Balai Nikah yang terdapat di KUA Kec. Bagelen.

Ft8 : Teras Depan Masjid Sunan Geseng. Foto saya ambil dari samping kiri

Ft9 : Sisi sebelah kiri masjid Sunan Geseng. Tampak pula dibelakangnya adalah komplek pemakaman
Ft10 : Masjid Sunan Geseng nampak dari
Depan sebelah kanan (Masjid sangat Kokoh)
Ft11 : Tulisan Masjid Sunan Geseng yang terdapat pada serambi mesjid bagian kanan

Ft12 : Masjid Sunan Geseng tampak dari depan
Ft13 : Mustoko Masjid Sunan Geseng (puncak dari masjid) yang terkesan sakral dan sudah berumur lama

span >Salam,
Naji





[+/-] Selengkapnya...

Saturday, November 8, 2008

Mepe Jagung

Saat musim kemarau, warga Bagelen pada kreatif lho....salah satunya adalah memanfaatkan pinggiran Rel Kereta Api untuk mepe jagung. Seperti foto-foto dibawah ini yang sempet saya ambil didaerah Kauman - Bagelen.

Pas saya tanya "Apa tidak hilang nih..mepe jagung disini ?", tanyaku. "Wah..nang kene aman kok mas. Dadine ora kuwatir ilang," jawab Pak Tani.

Nah..berikut ini adalah foto-fotonya...Selamat menikmati










Cheers,
Naji

[+/-] Selengkapnya...

Friday, November 7, 2008

Almitra ( Baca Pusisi Dulu ya....)

Almitra bertanya soal perkawinan
lalu Sang Guru memberi jawaban
Berpasangan engkau diciptakan
dan selamanya engkau akan berpasangan

Bersamalah dikau
tatkala Sang Maut merenggut umurmu
Ya ,bahkan bersama pula kalian
dalam ingatan sunyi Tuhan
Namun biarkan ada ruang
antara kebersamaan itu
tempat angin Surga menari-nari diantaramu

Berkasih-kasihlah,
namun jangan membelenggu cinta
Biarkanlah cinta itu bergerak senantiasa
Bagaaikan air hidup yang lincah mengalir
antara pantai kedua jiwa

Kahlil Gibran


[+/-] Selengkapnya...

Kantor Kecamatan Bagelen-ku

Kayane rekan-rekan yang dari Bagelen sering banget lewat depan-nya, namun jarang atau bahkan (mungkin) ada yang belum pernah masuk kesini....ya khan?. Opo maneh bagai rekan-rekan yang sudah puluhan tahun merantau....yakin dech.
Kantor Kecamatan Bagelen terletak ditepi jalan raya Jogja Km. 11,5. Tepatnya masuk wilayah desa Bagelen.
Dibawah ini adalah foto-foto sekarang ini yang mungkin tidak jauh beda dari jaman dulu kala....masih tetep kokoh walaupun sudah banyak juga yang perlu untuk direnovasi/dipercantik kembali.
Oh..ya, aku gak perlu bicara banyak karena dalam foto ini saya harapkan sudah bisa bercerita ya.....Walaupun sebenarnya saya perlu data-data statistik mengenai Bagelen, namun karena kemarin pas hari Minggu dimana pada libur....ya akhirnya saya hanya bisa motret saja. Sekali lagi...mudah-mudahan dengan foto ini mengingatkan kita akan Kantor Kec. Bagelen yang kita sering lewat namun jarang masuk....

Ft 1 : Gapura Kec. Bagelen yang berdiri kokoh pada gerbang depan.



Ft 2 : Papan nama Kec. Bagelen....(sebagian sudah karatan ya....)

Ft 3 : Bangunan Ruangan disebelah selatan Pendopo yang juga mulai rusak....(soale seng-nya wis ditindihi gendeng)

Ft 4 : Pendopo Kec. Bagelen

Ft 5 : Pentongan sing "gemandul" didepan pendopo. Kalau lihat fisiknya..kayaknya sudah berumur tua banget nih....


Ft 6 : Bendera Merah Putih yang berkibar-kibar didepan Pendopo

Ft 7 : Peta Kec. Bagelen yang tergantung didalam pendopo.

Ft 8 : Tempat parkir sepeda yang sudah lumayan "reot" tapi masih berfungsi.

Ft 9 : Sumur jaman dulu dengan kerekan-nya masih lengkap berada bagian depan,

Ft 10 : Padasan utk wudhu yang juga sudah"sepuh" namun masih bisa dipakai

Cheers,
Naji

[+/-] Selengkapnya...

Thursday, November 6, 2008

Ngunduh Pete

Salah satu rekan saya sempet tanya, "Mas saiki Bagelen lagi musim opo? Duren yo ?", tanyanya. Wah...kalau lagi musim Duren kemarin pasti aku mborong mas.....tapi sekarang di Bagelen lagi musim Pete karo Duwet alias Jamblang.
Harga "sebengkek" pete yang berisi 20 keris/papan hanya sekitar Rp. 7.500,- s.d Rp. 10.000,-. Yang jelas pasti murah khan....
Karena murahnya itu, kemarin ketika pohon peteku berbuah dan sudah tua-tua petenya (siap dipanen), tak unduh sendiri dan tidak dijual oleh mamak-ku. Pete-pete tersebut tak bawa ke Bekasi.
Emang sih..makan pete sama ikan asin trus segane anget jan "mak nyus" tenan. Apalgi ada sambel trasinya............huhuhuhuh...pokoe morotuo liwat gak nengak-ninguk saking enake. Tapi...yo iku...2-3 hari sesudahnya...ambune jan bikin mumet alias puyeng.


Nah, oleh-olehnya..ini foto pohon Peteku dibelakang rumah dan tentu saja hasil petenya...

Ft 1 & 2: Pohon peteku
Ft 2


Ft 3,4,5,6,7 dan 8 : Mantep-mantep khan petenya
Ft 4
Ft 5

Ft 6

Ft 7

Ft 8

Cheers,
Naji

[+/-] Selengkapnya...

Asli alami dari Bagelen....

Temen...pada postingan beberapa waktu yang lalu...mengenai Panorama Sunset di Semengit. Kemarin aku juga ngambil gambar yang tidak kalah menariknya dan (mungkin) akan selalu mengingatkan kita akan Bagelen Tercinta.


Ft1. Blarak Garing....taruhan ini di Jakarta, Bekasi atau Tangerang pasti jarang atau bahkan ora nono

Ft2. Air embun diatas pohon lompong

Ft3 dan seterusnya. Sunset di sawah samping Segeloh dan Kauman. Sore-sore sehabis hujan. Cantik khan....





Cheers,
Naji

[+/-] Selengkapnya...

Wednesday, November 5, 2008

Benteng Kalimaro

Benteng Kalimaro di Desa Tlogokotes, Kec. Bagelen, Kab. Purworejo - Jawa Tengah sebenarnya merupakan saksi bisu pada saat penjajahan Jepang atau orang jaman kakek saya menyebutnya Dai Nippong. Sebutan Kalimaro ini apakah memang dari dulu kala ataukah hanya karena Benteng Peninggalan Jepang ini berada didusun Kalimaro sedang saya coba tanyakan kepada beberapa orang yang ikut dalam sejarah ini.
Benteng ini sendiri maudah dijangkau lho...hanya sekitar 4-5 km dari pusat kota Bagelen atau sekitar 16-17 kam dari kota Purworejo. Dengan kendaraan roda 4 atau 2, mungkin hanya 15 menit dari jalan raya Purworejo - Jogja. Dengan belok melalui Jl. Raya Somorejo yang menuju desa Tlogokotes. Memang sih...jalan-nya nanjak terus, namun karena saat ini sudah diaspal, jalanan menuju benteng ini mudah dijangkau.
Benteng ini memang cukup strategis untuk mengintai lawan (Belanda - red) yang waktu itu berada didaerah Jenar dan Purwodadi. Karena dari ketinggian (perkiraan saya) sekitar 200 - 300 meter DPL akan banyak melihat daerah-daerah sekitar Bagelen, bahkan sampai pada laut selatan Jawa.
Menurut pelaku sejarah, kebetulan Kakek saya, (alm) simbah Kasan Warjo dahulu kala merupakan salah satu pekerja yang "diharuskan" untuk ikut membuat Benteng Kalimaro ini.
Menurut cerita kakek saya juga, Benteng ini dibuat sekitar tahun 1942-1948. Utk tepatnya agak susah juga karena dari 4 benteng yang saya kunjungi tidak ada catatan tentang kapan dibuatnya. Oh..ya, jumlah benteng ini sekitar 6-7 buah, namun yang sering dikunjungi hanya 2-3 saja, disamping dalamnya yang cukup gelap, ada beberapa benteng yang berada ditebing, sehingga cukup rawan jika akan masuk kesana dan tentu saja gelap gulita (takut digigit ular).


Menilik dari bentuk dan lokasinya, ada beberapa benteng ini yang berfungsi sebagai bunker/tempat berlindung dan juga sebagai pengintai musuh. Saat ini benteng ini juga merupakan salah satu cagar budaya yang dilindungi oleh negara, namun sangat disayangkan karena ulah segelintir orang yang tidak bertanggung jawab .....benteng ini penuh dengan coretan-coretan tangan-tangan jahil. Dan yang lebih memprihatinkan, ada beberapa coretan yang bernada mesum.
Oh ya....rekan, kalau dihitung berdasarkan data usia diatas, benteng ini sudah berusia diatas 60 tahun lho. Namun kondisinya bangunan-nya terlihat masih kokoh, hal ini juga terlihat dari struktur bangunan (ada beberapa yang sempet saya ambil gambarnya).
Nah..makanya besok kalau mudik, pastikan untuk datang dan melihat-lihat Benteng Kalimaro ini sebagai bukti sejarah bangsa Indonesia, khususnya Warga Bagelen.
Ini ada beberapa gambar yang kemarin sempat saya ambil, dengan harapan kita akan semakin bangga sebagai warga Bagelen. Merdeka.....Merdeka......

Ft 1 : Jalan aspal yang menanjak menuju lokasi Benteng Kalimaro di desa Tlogokotes - Bagelen
Ft 2 : Struktur tanah tebing disebelah benteng pertama Ft 3 : Jalan masuk menuju benteng Kalimaro yang sudah diaspal Ft 4: Hijaunya rumput ilalang dan juga pohon melinjo sebagai ciri khas sekitar jalan menuju Benteng
Ft 5 : Hutan Jati diatas benteng (mungkin) sebagai penyamaran sehingga tidak gampang diketahui oleh musuh

Ft 6 : Tulisan "Kalimaro" yang tertulis pada jembatan didekat benteng pertama


Ft 7 : Benteng Pertama, dimana kelihatannya berfungsi sebagai bunker atau tempat persembunyian

Ft 8: Lobang kecil...buat apa ya

Ft 9: Papan nama cagar budaya yang dipasang oleh Pemerintah Kec. Bagelen. Namun sayang banyak bekas peluru senapan angin pada papan ini.


Ft 10 : Jalan tanah yang terjal menuju lokasi benteng ketiga. Jarak dari benteng pertama sekitar 200 m

Ft 11 : Pintu masuk benteng ketiga yang cukup lebar


Ft 12 dan 13 : Bangunan seperti menara yang ada lobang dibag. depan yang digunakan untuk mengintip musuh
Ft 13

Ft 14 dan 15 : Struktur beton (cor-coran) yang kuat serta kokoh. Udah 60 tahun lebih ..lho
Ft : 15


Ft 16 : Lubang pengintai disebelah kiri benteng


Ft 17 : Lubang pengintai disebelah depan benteng


Ft 18 : Jalan setapak menuju benteng keempat

Ft 19 : Pintu masuk pada benteng keempat yang atasnys dtumbuhi pohon-pohon liar
Ft 20 : Lubang pengintai disebelah depan benteng

Ft 21 : Kondisi dalam benteng yang penuh dengan coretan
Ft 22 : Teman saya yang mengantar (mas Suri) mejeng diatas benteng ketiga. Btw...sedang mikirin apa ya

Ft 23 : Pohon kelapa yang kelihatan kecil. Foto ini datar diatas benteng keempat
Ft 24 : Pelataran parkir didepan benteng ketiga yang lumayan luas dan hijau

Ft 25 : Jalan turun dari benteng menuju ke desa Tlogokotes dan juga Somorejo
Ft 26 : Jalan setapak menurun menuju benteng yang berada ditebing (benteng ke lima)

Ft 27 : Jalan setapak menurun menuju benteng yang berada ditebing (benteng keenam)


Oh ya...rekan...tolong disempatin datang ya kalau pas mudik. Agar kita bisa tau potensi Bagelen. Khusunya dalam menyambut Visit Indonesian Year 2008.
Dan liputan ini asli saya bikin sendiri dan saya kumpulkan berdasarkan cerita dari nara sumber yang ada, salah satunya rekan saya Mas Suri Wahyudi. Thanks ya mas.....

Cheers,
Naji

[+/-] Selengkapnya...