Saturday, March 7, 2009

Tukang Becak

Pas...mudik Januari 2009 kemarin ada cerita mengenai tukang Becak di Purworejo yang (mungkin) tidak akan pernah bisa lupa.
Ceritanya begini....
Rencana saya dari Purworejo ke Bekasi mau naik Bis Sinar Jaya dan turun Cibitung. Saat ini Pool Bis Sinar Jaya khan sudah pindah dari Pojok Alun-Alun Purworejo menuju ke jalan Magelang.
Pagi harinya (pas hari keberangkatan) saya pesen tiket untuk sore harinya. Setelah tiketnya dapat saya berencana jalan-jalan dulu di Purworejo (Pasar Baledono) untuk sedikit menikmati suasana Purworejo (itung-itung kelingan jamane dulu ketika pas mau "udunan" sek-sekan beli baju baru dipasar ini)

Nah..dari jalan Magelang ke depan Ex. Bioskop Pusaka anakku pengin naik becak saja (kebetulan saya perginya berdua sama anak-ku yang gede..Si Cemplok-aku biasa panggil dia)



Akhirnya saya cari tukang becak di pertigaan yang mau ke arah Magelang.
Mungkin juga lagi apesnya aku atau rejekinya si Simbah Tukang Becak ini....yang ada disana hanya simbah ini saja. Sempet terjadi keragu-raguan jadi naik atau tidak, karena satu sisi aku kasihan kalau simbah ini (yang sudah sepuh- usianya dah 68 th lho) harus "nggenjot" becak. Tapi kalau aku batalkan juga gak enak karena simbah tukang becak ini sudah kelihatan seneng ketika dapat penumpang.

Akhirnya aku dan anakku jadi naik becak-nya simbah ini. Begitu becak berjalan baru sekitar 10 m...sudah kedengaran simbah ini "ngos-ngosan". Ya...sekali lagi tebakanku jadi kenyataan, simbah ini gak kuat untuk menggenjot becaknya yang aku naikin bersama anakku (disamping jalannya naik juga, aku dan anakku sama-sama bertubuh subur)...hehehehe
Akhirnya "ngalah-i" dan turun dari becak trus jalan kaki sampai dengan depan Ex. Bioskop Pusaka. Yang ada hanya anakku yang cengar-cengir melihat aku jalan kaki seperti pengawal berjalan dibelakang becak yang dinaikinya.
Dan meskipun yang naik hanya anakku, tapi bayaran tetap aku berikan full kesimbah ini (kasihan baget....)
Moral Story :
Pertama....setidaknya ketika nanti kita sudah pensiun (kayak pegawai negeri saja ya), tidaklah hanya berpangku tangan saja tapi tetap bekerja atau mencari kesibukan agar tidak "sutris" dan bosen.
Kedua...setidaknya orang-orang disekitar kita di Purworejo, tidak hanya mau "nyadong" sama anak-cucu tapi juga tetap bekerja meskipun tenaga sudah tidak full.
Ketiga....contoh teladan, meskipun usia yang sudah tua tetapi tetap punya komitment untuk mencukupi kebutuhan keluarganya.
Keempat...Allah SWT sudah memerikan sejumlah Rejeki buat kita, namun tidak akan datang dengan sendiri "mak Bruk" jatuh dari langit tanpa kita Ikhtiar atau Berusaha.
Salam,
Naji

1 comment:

  1. weleh...simbah karo kampanye ...bisa di tuntut lho mbah melanggar jadwal kampanye... :D

    ReplyDelete