Wednesday, October 21, 2009

Tukang Pande Wesi Nang Pasar Krendetan

Rikolo jamane aku cilik mbiyen (saiki wis gede-tuo), aku sering dijak karo alm. simbahku (mbah Kasan Warjo) lungo pasar nang Pasar Krendetan "nda-ndakke" pacul. Jalarane pacule wis "kethul" mongko wis arep gawe labuh nang sawah.


Kelingan banget jamane semono, sing paling terkenal tukang pande-ne yo Mbah-mbah sing tak foto iki. Yen ora salah asmane mbah Kromo -Pripih. Gaweane apik, cepet tur yo regane murah. Mangkane mbah Kromo iki duwe langganane akeh. Mben dino pasaran (Rebo-Setu) pande-ne mbah Kromo mesti rame. Padahal yen dipikir-pikir mesti dadi tukang pande wesi iku kesel-le pol, opomaneh sing tukang "ngubub" alias "ndamu genine" nanggo alat. Sing tukang ngubub...iku iso sedino ngadek terus. Mestine yen aku yo pegel banget. Sing jelas ra tahan lah....

Nah saiki...jarak wektu meh 20 tahun, simbah Kromo isih tetap mande wesi. Trus juga asistene (sing tukang ngubub) ugo isih tetep (iki bapake Narto - Koncoku).
Wingi pas udunan, aku nyuwun nembung karo Mbah Kromo yen arep tak foto. Harapanku...ben konco-konco sing nang perantauan iso mirsani trus ugo iso ngelikake jamane mbiyen.

Moral Story :
Sing Gawe Urip (Allah SWT) wis njanjeake rejeki marang awake dewe kabeh. Ananging rejeki iku kudu digoleki/diusahake. Ora ono moro-moro mak brek tibo soko langit.

Mbah Kromo iki, yen menurut perkiraanku mesti umure wis punjul soko 70 tahun, nanging isih gesit kerjo golek duwit. Trus yen awake dewe sing mungkin umure setengahe opo sak protelune males-malesan le kerjo....njur opo ora isin.


Foto 1: Panase geni sing arep gawe mbakar wesi


Foto 2: Bapake Koncoku (mas Narto) isih ngubub (ndamu geni)

Foto 3: Wesine sik dibakar, arep digawe Arit po Bendo
Foto 4: Mbah Kromo sik njupuk wesi bakaran sing wis mongah-mongah (panas yo mbah)
Foto 5: Proses nggawe Arit/Bendo

Foto 6: Mbah Kromo lagi ngikir Arit/Bendo sing wis dadi ben landep.
Matur nuwun :
1. Mbah Kromo
2. Bapake Mas Narto - Karang Jati
Salam,
Naji,BA (Bagelen Asli)

[+/-] Selengkapnya...

Monday, October 19, 2009

Simbahku Lungo Pasar

Ada pemandangan menarik dan khas ketika pagi-pagi saya pulang dari rumah mertua di Kediren.
Simbah-simbah dalam foto ini akan menuju pasar Krendetan (karena kebetulan waktu itu hari Sabtu). Dengan berlatar belakang suasana pagi itu mendung, saya mencoba mengambil gambar Simbah ini. Terlihat jelas guratan wajah yang sudah tua, namun mengisyaratkan sebuah perjuangan dalam menghadapi hidup. Pantang berpangku-tangan dan sangat pantang untuk tangan dibawah.


Tak jelas apa yang akan dijualnya dipasar Krendetan, namun dari peralatan yang dibawah mengisyaratkan simbah ini akan menjual sesuatu yang bisa di"ler" diatas tampah (tampah tahu khan......harus tau lah)
Dan aku sangat yakin klo simbah ini usianya sudah diatas 65 tahun. Sungguh usia yang tidak muda lagi namun menunjukkan semangat pantang menyerah dalm menghadapi hidup.
Kawan...salah satu diantara kita mungkin nduwe 'simbok' yang juga 'rajin' kepasar untuk berjualan. Karena dengan itulah simbok akan mendapatkan penghasilan untuk mencukupi keluarganya.


Potret inilah yang selalu mengingatkan kita, betapa perjuangan orang-orang tua kita sangatlah tidak mudah alias rekoso. Mangkane...sudah sangat sepantasnya kita mebalas semua kebaiakan orang tua kita. Seperti pepatah "njowo" yang bunyinya : MANGGUL DUWUR, MENDEM JERO

Salam,
Naji

[+/-] Selengkapnya...

Thursday, October 15, 2009

Pemenang Blog Award Minggu Pertama Agustus 2009

Alkhamdulillah...sedikit demi sedikit harapanku agar Bagelen dikenal orang mulai terkabul. Beberapa waktu yang lalu Blog-ku http://wayahbagelen.blogspot.com/ masuk sebagai salah satu pemenang yang diumumkan di http://www.detik.com/ berikut ini link-nya http://www.detikinet.com/read/2009/08/05/165635/1178058/404/pemenang-blog-award-minggu-pertama-agustus-2009. Dan juga termuat di http://ictwatch.com/internetsehat/blog-award/internet-sehat-blog-award-2009-daftar-pemenang-mingguan/

Senengnya tiada terkira, meskipun aku baru tahu sekarang dan (mungkin) aku sudah tidak bisa claim hadiahnya. Namun yang sangat penting bagiku...Bagelen dengan beberapa pemandagan yang aku foto bisa dikenal orang diseantero Jagad. Terima kasih ya Allah, terima kasih teman-teman yang sudah masuk dan melihat blogku. Prestasi yang tidak seberapa ini bukan buat saya tetapi buat Bagelen tercinta. Bagelen I Love You Full.




[+/-] Selengkapnya...

Wednesday, October 14, 2009

Polowijo - Seri Terong

Polowijo apa artinya....??Sing jelas Polowijo itu tanaman selain padi (biasanya sayuran) yang ditanam disawah ato ladang (tegalan) yang biasanya ditanam pas kemarau. Nah..jenis yang aku ngerti, adalah :
1. Lombok alias Cabe
2. Terong
3. Timun
4. Pare
5. Dele
6. Jagung
7. dll
Nah...lebaran kemarin, tak bela-belani motret Polowijo di Sawah Semengit. Ben dibilangin wong kurang kerjaan (soale esuk-esuk wis tekan Sawah Semengit), sing jelas puas rasanya bisa motret tanaman Polowijo.
Ngene iki..ngelikke mbiyen jamane sering ngarit nang Semengit. Golek suket "Tuton" karo mbayung (nek ono sing wis tuo-tuo).
Nah..buat konco-konco yang gak sempet ngintip wit terong, iki tak kasih fotonya ya....


Mudah-mudahan foto iki biso ngeliake awake dewe marang Bagelen. Hidup Bagelen....

[+/-] Selengkapnya...

Monday, October 12, 2009

Ketigo (Kemarau)

Kawan, saat ini di Bagelen sedang musim kemarau alias ketigo. Siang hari panas banget dan malam hari...brrrrr dinginnya menusuk sumsum.
Teringat dulu..ketika musim kemarau sperti ini akan sangat susah mencari rumput buat kambing/sapi. Di hutan yang ada hanya rumput kering, daun jati kering, pohon gundul dan batu-batu yang tambah item karena kepanasan terus setiap hari.
Kawan...ini aku kasih oleh-oleh rumput kering dan pohon duri kering yang aku ambil dari pegunungan Nadri.


Lestarikan hutan kita untuk anak cucu kita.

[+/-] Selengkapnya...

Sunday, October 11, 2009

Pucuk-Pucuk Pohon Duri

Ternyata tidak selamanya Duri ini berbahaya, ternyata kemarin ketika saya main ke Gunung Nadri dan saya mengambil foto pohon duri-duri yang ada ternyata "sangat cantik".



[+/-] Selengkapnya...

Friday, October 9, 2009

Indahnya Sunset di Jatimalang

Begitu indah dan menakjubkan.....Subhanalloh.

Sore itu, sengaja saya dengan ditemani keponakan dan anak saya menuju pantai Jatimalang untuk menikmati indahnya Sunset. Secara kebetulan hari ini cuaca sangat cerah, padahal sudah beberapa hari hujan gerimis turun ketika sore hari.

Sambil menikmati ikan bakar, merasakan semilirnya angin sore hari, tak henti-hentinya aku mengucap syukur karena menyaksikan lukisan alam yang sangat indah.

Segenap rasa lelah, letih, capek dan mumet hilang seketika dan tergantikan dengan perasaaan yang Takjub akan keindahan Sunset Jatimalang.

Kawan...ini foto-fotonya...

Hmmmm....Cantik khan alam Purworejo. Ayo dukung Kunjungan Wisata ke Purworejo.

[+/-] Selengkapnya...

Thursday, October 8, 2009

Debur Ombak Pantai Jatimalang

Rekan-rekan....tiada kata yang bisa terucap ketika menyaksikan keindahan panorama Pantai Jatimalang. Indah, Indah dan sangat Indah.

Lukisan Allah SWT yang sangat menyejukkan mata. Sejauh mata memandang hanya air biru dan deburan ombak yang tidak pernah capai.
Panasnya matahari sore tersamar dengan semilirnya angin pantai. Suntuknya pikiran tersapu oleh deburan ombak yang tiada henti. Kawan....lihatlah sejenak betapa Karunia Allah begitu besar dan sangat indah.

Foto 1 : Pintu masuk Pantai Jatimalang
Foto 2-5 : Debur ombak Pantai Jatimalang.


Ayo majukan Pariwisata Purworejo dan Dukung Tahun Kunjungan Wisata 2009.

[+/-] Selengkapnya...

Sunday, October 4, 2009

Jathilan

"Yo nonton jathilan nang Pondon", ajak Lek Ndayun. "Ayok...kebetulan aku pengin banget dapat fotonya", jawabku langsung.
Hari ini saya dan beberapa tetangga sengaja untuk nonton Jathilan atau Kuda Lumping atau Jaran Kepang (Bahasa Jawa). Secara kebetulan hari ini disalah satu penduduk yang sedang hajatan (mantenan di Pondon) ada acara Jathilan. Dengan sepeda jengki kesayangan dan lewat bawah pohon pring, saya dan Lek Ndayun mengayuh sepeda menuju tempat perhelatan berada.

Hal ini tentu saja sangat saya tunggu-tunggu karena sudah lebih dari 12 tahun saya tidak menyaksikan pertunjukan ini. Jathilan yang dulunya teramat favorit dimata msyarakat Bagelen, saat ini relatif jarang ditemui. Kalau toh ada bisa dibilang hanya orang-orang tua yang "nanggap" kesenian tradisional ini. Padahal...jathilan merupakan salah satu seni budaya Jawa (Bagelen pada khususnya) yang bisa dikatakan hampir punah kalau tidak di"uri-uri" (dilestarikan).
Dan untuk saat ini...agar Jathilan bisa tetap laku harus pula dicampur dengan Campursari. Hmmmm..pasti paham khan, klo campur sari pasti sinden-nya sebagai salah satu daya tarik untuk berjoget.
Salam dari Naji - Wayah Bagelen dan Bravo Jathilan. Doa saya : Smoga Jathilan-nya Maju dan Terkenal ya.
Oh ya...mhn maaf buat adik-adik pemain Jathilan karena saya baru bisa upload fotonya sekarang ya..
Dan dibawah ini adalah foto-foto yang bisa saya ambil pada acara nonton Jathilan tersebut.
Foto 1 : Spanduk Jathilan yang terpasang. "Campursari Cahaya Manunggal"

Foto 2 :Sesi persiapan yang dilakukan teman-teman kecil saya

Foto 3: Teman-teman kecil saya sedang "in action"

Foto 4 : Pemain Jathilan Dewasa sedang istirahat menunggu giliran pentas
Foto 5: Para pemain Jathilan bersiap memasuki arena pentas
Foto 6 : Salah seorang pemain senior sudah "Ndadi" atau kerasukan
Foto 7 : Pemain makan kembang kenongoFoto 8 : Pemain yang kerasukan tadi sedang diberikan minum air kelapa hijau (setelah makan kembang kenongo). Seret coy....
Foto 9 : Pemain yang kerasukan menuju proses kesembuhan. Ritual ini harus dilakukan diatas "kendang" dan dijaga oleh beberapa orang
Foto 10 : Banteng dan Barong yang sedang berkelahi juga.
Foto 11 dan 12 : Antusiasme masyarakat dalam menonton Jathilan ini.
Foto 12

Dengan foto ini saya berharap agar kita sebagai masyarakat Jawa ikut serta menjaga dan melestarikan budaya-budaya jawa. Marilah kita mulai dari hal-hal kecil disekitar kita dan sekali lagi..KITA HARUS BANGGA DENGAN BUDAYA KITA. AYO MAJUKAN BUDAYA



[+/-] Selengkapnya...

Harmoni Pagi Alamku

Pagi itu, sebuah lukisan dari Allah SWT tersaji sangat indah. Kesejukan hawa pagi hari, kabut yang masih malu-malu untuk beranjak pergi dan juga sinar matahari yang masih belum panas menciptakan Harmoni Pagi yang sangat Indah.
Dengan mengucap Syukur yang tida terkira, pagi itu aku sengaja menyempatkan diri untuk mengambil beberapa gambar. Subhanallah...sungguh indah, menyejukkan mata siapa saja yang memandangnya.

Dalam mode sedikit gelap yang memang waktu itu mendung dan berkabut, berikut ini saya coba sajikan foto jalan Sembir (Bugel) yg kearah Krendetan. Dari beberapa view yang saya sempet lihat, ternyata disini adalah yang paling bagus.

Harapanku....bagi kawan yang melihat foto-foto ini akan timbul kembali ingatan masa kecil dan juga rasa cinta kepada Bagelen dan yang paling penting adalah rasa Syukur kepada Allah SWT atas segala karunia dan ciptaan-Nya. Amin

[+/-] Selengkapnya...

Friday, October 2, 2009

Rokok Menyan + TehTubruk

Kelingan (alm) simbah....setiap pagi harus ada menu ini. Cukup murah meriah, namun sangat nyampleng.

Bayangkan...1 btg rokok menyan-nya hanya Rp. 500,- dan ini bisa dirokok seharian full. Artinya klo gak habis bisa dimatikan lagi dan dinyalakan lagi pas butuh. Irit, ekonomis dan praktis.

Bahkan beberapa teman saya yg di Nadri sudah berganti dari Ting-We (Nglinting Dewe) ke rokok menyan ini. Ada yg mau coba...?

[+/-] Selengkapnya...

Mangkat Sekolah

Mudik lebaran ini, meskipun saya telat sampai Bagelen.....yang berakibat temen-temen sudah pada balik lagi ke Jkt dan Bekasi namun saya coba manfaatkan untuk mencari moment-moment indah yang bisa aku ambil dan aku share di blog ini.

Seperti halnya, pas pagi-pagi saya dari tempat mertua di Kediren....ada kesempatan yang sangat bagus ketika saya lihat ada anak perempuan yang sedang naik sepeda berangkat ke sekolah.

Jujur..hal ini membuat aku kelingan dulu pas jaman-nya sekolah di SMP Negeri Bagelen. Dan juga mungkin bagi temen-temen yang rumahnya didaerah Bugel, Sembir dan Kediren sering berangkat sekolah dengan sepeda seperti dibawah ini.


Foto ini aku ambil, pagi hari sekitar jam 06. 30 WIB dan dalam kondisi mendung....mboh sopo iki sing tak foto.

[+/-] Selengkapnya...