Saturday, February 28, 2009

Special buat yang dari Desa Somorejo

Pertama-tama saya ucapkan terima kasih buat mas-mas yang dari Desa Somorejo yang telah sering masuk ke Blog-ku ini. Dan khususnya buat mas Moyo (Tirtomoyo) yang sudah menumbangkan foto-foto tahun 2004 ini buat diupload di Blog-ku.


Yang jelas..ketika saya lihat foto-foto ini, saya sangat senang dan terharu ketika bisa melihat wajah-wajah teman-teman dulu. Jadi ingat ketika sama-sama ngarit, golek jangkrik, nyuluh iwak dan juga mancing belut.


Foto-foto ini semua diambil mas Moyo kalau tidak salah tahun 2004, ketika ada pertandingan antar RW di Desa Somorejo dan ditambah 1 team tamu ( PS
Perantau )
Diatas ini adalah Team dari Dukuh Sembir

Dibawah ini adalah Team dari Dukuh Tepus (berdiri) dan Sejagir (Jongkok)

















Dibawah ini adalah team dari Dukuh Mejing (soale ada Lek Prapto dan Mas Midi). Aku hapal yg ini

















Dibawah ini adalah team dari Dukuh Kentheng


















Dibawah ini adalah team dari Perantau ( Urban dari JaBoDeTaBek)

















Salam,
Naji




[+/-] Selengkapnya...

Thursday, February 19, 2009

Dokar

Dokar....ada juga yang nyebut Delman ato Andong. Namun sejauh aku ngerti, mayoritas orang Jawa menyebutnya sebagai Dokar.
Bagi rekan-rekan yang tinggalnya didaerah Bagelen tapi lumayan didalam bukan dipelosok dan belum terjangkau dengan angkutan umum (Kopada), Dokar memegang peranan yang cukup penting dalam transportasi.
Seperti daerah Kalirejo, Clapar, Bugel..dlll lah, pokoe yang blum ada Angkudesnya.

Namun, tidak hanya di Bagelen saja lho..., di Pusat Kota Purworejo, tepatnya dijurusan ke Kaligesing dan juga pas Prempatan yang banyak jualan buahnya, banyak dijumpai Dokar yang siap mengantarkan kemanapun kita akan pergi.








[+/-] Selengkapnya...

Sunday, February 1, 2009

Tempe Dele

Ketika kita ngobrol masalah tempe dele (dele :Kedelai dalam bahasa Jawa), pastinya kita tidak akan pernah bisa lupa bentuk dan rasanya yang khas. Tempe dele ini dibungkus dengan daun temu, klaras, daun jati dan ada pula yang dibungkus dengan daun waru.


Memang terkesan tidak Hygienis tapi sebenarnya bersih dan terbebas dari kuman (bukan promosi lho...) karena 20 tahun lebih saya makan tempe ini belum pernah murus-murus (mencret)


Memang tempe disini (Bekasi) juga banyak dan asalnya juga sama dari dele, namun tempe dele bungkus daun ini (seperti foto disamping) tidak ada alias tidak pernah dijumpai..yang ada tempe bungkus plastik..
Disamping rasanya yang lebih klenis (apalagi jika digoreng garing), tempe ini juga murah meriah lho...Info terakhir yang saya terima dari simbokku...tempe ini dijual perbuahnya Rp. 200,- saja..murah to dan juga dengan beli tempe ini (kalau pas pulang ke Bagelen) kita bantu Saudara kita.


Nah....dengan lihat penampakan disamping ini..jadi inget dulu khan...ketika dulu sering banget maem dengan tempe goreng ini.

Ada sebuah cerita masa lalu yang nyata saya alami. Saya sering sekali cari daun temu didekat rumahku. Nah..dari daun temu ini kemudian saya tukarkan ke tukang tempe yang ada didaerahku juga. Jadilah sore-sore akan maem karo jangan tempe dan lawuhe-pun juga tempe goreng.
Golek daun untuk ditukarkan dengan tempe ini hampir pasti aku lakukan. Seminggu bisa 2-3 kali lho....
Makanya ketika kemarin simbokku datang ke Bekasi, oleh-oleh yang tidak bisa lupa adalah :
- Geblek
- Growol
- Tempe
Eh..yang terkenal pembuat tempe (kalau tidak salah) adalah orang Kauman, Tlogokotes, Nadri, Sarangan dan Pondon.
Pokoe....dengan tempe goreng ini...rasanne jan mak nyus....(meminjam istilah pak Bondan W dalam Wisata Kuliner). Dan saya mengajak rekan-rekan dari Bagelen, jika ada Saudara yang datang kesini jangan lupa minta dibawain tempe bungkus daun ya....


[+/-] Selengkapnya...