Friday, October 31, 2008

Jagung

Yen..jamane mbiyen rikolo...cilikanku Jagung merupakan makanan sing enak banget. Jagung bakar...trus le maem pas udan grimis-grimis jan nyampleng banget. Saiki..maem jagung....wah...wis podo "gemang" soale wis ono sing luwih modern.
Pas musim kemarau begini, mayoritas petani di Bagelen bagian kedul (selatan) atau sekitar desa Bugel, Krendetan, Bagelen dan Bapangsari akan berlomba-lomba untuk menanam jagung. Hal ini disebabkan juga adanya kabar bahwa jagung akan dibeli oleh Koperasi dan akan digunakan sebagai bahan Bio Diesel. Akhirnya kesempatan ini tidak mau disia-siakan oleh Pak Tani. Dalam kurun waktu kemarau yang hanya +/- 6 bulan, Jagung menjadi salah satu tanaman "Polowijo" yang banyak ditanam disawah.
Namun...ketika panen kemarin, salah satu rekan petani saya bercerita bahwa saat ini harganya "cukup jatuh" karena hanya sekitar Rp. 2000,- an/kg (ini utk jagung kering pipil).
Melihat kondisi ini...bathin saya "menjerit" dan timbul pertanyaan..."Sampai kapan nasib petani akan dalam kondisi seperti ini ?".
Padahal sebenarnya kalau cukup modal, pastinya peluang pasar untuk industri tepung jagung masih terbuka lebar. Dengan bahan baku yang berlimpah dan juga mudah didapatkan....industri tepung jagung ini akan banyak memberikan keuntungan bagi masyarakat Bagelen.
Semoga.....ada Petani-Petani Modern di Bagelen yang berpikir dan melangkah kearah sana....

Dibawah ini adalah fotoku mengenai tanaman Jagung di daerah kulon ril sepur.


Foto iki duweke : Munaji

2 comments:

  1. MAS aku arep gawe jaringan budidaya petani Jagung di Bagelen .... gelem po ra... yo majuke tani jagung Indonesia...

    ReplyDelete
  2. MAS aku arep gawe jaringan budidaya petani Jagung di Bagelen .... gelem po ra... yo majuke tani jagung Indonesia...

    ReplyDelete