Friday, July 20, 2007

Unggahan atau Munggahan

Sebuah tradisi yang sampai saat ini masih dipertahankan oleh masyarakat Kec. Bagelen. Tradisi tersebut lebih dikenal dengan kata ”Unggahan”. Kata Unggahan ini sendiri berasal dari kata ”munggah” atau naik dan kita bisa mengartikan Unggahan berarti munggah (persiapan memasuki) ke bulan Suci Ramadhan.

Tradisi unggahan ini sendiri dilaksanakan mulai dari seminggu sebelum memasuki bulan Suci Ramadhan. Dan paling banyak adalah malam pertama Bulan Suci Ramadhan.

Seperti apa sih tradisi ini....(khususnya yang terjadi di Dusun Nadri, Desa Krendetan, Kec. Bagelen)

Tradisi unggahan dimulai ketika masyarakat beramai-ramai Ziarah kubur. Ziarah kubur ini dimaksudkan agar kita senantiasa mengingat akan kematian. Ziarah kubur ini berlangsung paling ramai dilakukan adalah seminggu sebelum kita memasuki Bulan Suci Ramadhan. Bahkan sebagian perantau akan pulang kampung khusus untuk ziarah kubur ini.

Setelah selesai Ziarah kubur, biasanya para penduduk secara berkelompok akan membuat nasi beserta lauk-pauk dan sayurnya untuk kenduri atau lebih sering disebut ”selametan”. Lokasi selametan akan dipilih ditempat orang yang dituakan/pak Kyai. Pak Kyai atau orang yang dituakan akan mempimpin Zikir dan Doa. Zikir dan Doa ini tentu saja dialamatkan kepada para Leluhur, Orang Tua, Kerabat dan Saudara yang sudah meninggal terlebih dahulu. Setelah Zikir dan Berdoa, para penduduk akan menikmati sajian bersama yang dibawa oleh masing-masing orang. Ada tradisi makanan yang tidak boleh terlupa...yaitu Apem atau Serabi. Saya yakin Anda pasti tahu apa itu Apem atau Serabi khan...

Dan sebelum mereka kembali kerumah masing-masing, salah seorang penduduk akan menukar bawaan yang dibawa oleh masing-masing. Hal ini dimaksudkan agar tercipta suasana keadilan dan merata.

Setelah acara selametan selesai, para penduduk akan bersama menuju masjid atau mushola untuk menunaikan sholat tarawih berjamaah. Suasana gembira-pun terpancar dari para penduduk, dimana mereka akan menyambut datangnya Bulan Suci Ramadhan.

Unggahan ini sampai sekarang masih dilakukan, ada beberapa makna yang terkandung didalamnya (berdasarkan pengamatan saya):

Bersyukur kepada Allah SWT, hal ini dibuktikan dengan adanya Selametan
Mengingat kematian, hal ini dibuktikan dengan Ziarah Kubur
Mempererat tali Silaturahmi dan kekeluargaan
Mempersiapkan diri untuk menyambut bulan Suci Ramadhan

No comments:

Post a Comment