Wednesday, November 5, 2008

Masjid Kyai Baedlowi - Santren, Bagelen

Seperti yang sudah kita ketahui bersama (bagi yang tau lho...) di Kec. Bagelen ternyata ada beberapa bangunan yang termasuk Cagar Budaya alias dilindungi oleh Negara. Salah satunya adalah Masjid Kyai Baedlowi atau yang lebih familiar bagi warga Bagelen adalah Masjid Santren. Kata Santren sendiri sebenarnya adalah nama daerah atau nama dusun di desa Bagelen.
Pada kesempatan pulkam kemarin, sekitar jam tiga sore dan sehabis hujan, saya dan keponakan saya (si Afi - Ndut) berkesempatan untuk mengunjungi kembali peninggalan sejarah ini yang juga merupakan masjid kebanggaan warga Bagelen. Sebenarnya masjid ini sudah sangat familiar bagi saya, karena dulu kala ketika saya masih duduk dibangku SD, hampir setiap hari Senin Wage (kalau tidak salah) ada pengajian rutin dimasjid ini. Dulu saya hampir selalu ikut Ibu saya utk ikut mengaji di masjid ini.
Letak masjid ini berada pada bibir sungai Bogowonto ( pada bagian barat-nya) dan mudah dijangkau oleh siapapun yang akan mengunjungi masjid ini. Kalau kita dari jalan Jogja - Purworejo, kita bisa masuk dari arah Puskesmas Bagelen (100 m sebelah timur jembatan Sungai Bogowonto) kearah selatan.
Kemudian nanti akan ada tanda/plang dari kayu yang menunjukkan gang dimana masjid Kyai Baedlowi ini berada. (lihat foto 1). Jaraknya tidak jauh, hanya sekitar 100 m saja, kita akan sampai dimasjid ini. Jalan masuk masjidnya juga sudah keras alias sudah diaspal (lihat foto 2 dan 3)

Foto 1
Foto 2
Foto 3
Setelah berjalan kurang lebih 2-3 menit, kita akan memasuki pelataran masjid Kyai Baedlowi ini (lihat foto 4 dan 5). Dan seperti sudah saya sampaikan diatas, Masjid Kyai Baedlowi ini merupakan cagar budaya yang dilindungi oleh negara. Hal ini dibuktikan dengan adanya papan nama cagar budaya (lihat foto 6).
Salah satu ciri khas yang masih ada adalah adanya pohon sawo kecik yang tumbuh pada sebelah kiri - depan masjid (Lihat foto 7)
Mungkin karena sudah saking tua-nya pohon sawo kecik ini, terlihat jelas ada lobang didalam pohon-nya. Waktu dulu ketika saya sering diajak Ngaji oleh ibu saya, pohon sawo ini juga sudah ada. Padahal ketika itu sekitar tahun 1984-1989 (dah lama khan....)
Foto 4
Foto 5

Foto 6

Foto 7

Seperti hal-nya masjid-masjid peninggalan dari jaman dahulu, di Masjid Kyai Bedlowi ini juga terdapat komplek makam. Komplek makam ini terdapat pada sisi kanan dan sisi kiri masjid. Beberapa dari makam tersebut dibuatkan rumah atau cungkup (lihat foto 9 dan 10).
Namun saya tidak tau persis ini makam siapa, karena kemarin saya hanya mohon ijin kepada Ibu yang rumahnya berada disebelah utara masjid untuk bisa memotret dari luar saja alias tidak ada sesi wawancara dengan Takmir Masjid / pengurus Masjid Kyai Bedlowi ini.
Foto 9
Foto 10
Untuk keperluan Wudlu, dimasjid Kyai Bedlowi ini juga dilengkapi dengan tempat wudlu (lihat foto 12) dimana airnya diambil dari sumur yang terletak pada sebelah utara masjid. Menilik dari bangunan sumur ini, kelihatan-nya sumur ini sudah lumayan berumur (lihat foto 11).
Namun karena saat ini jaman sudah berganti, sumur dimasjid ini sudah dilengkapi dengan mesin pompa air alias tidak "nimba air" lagi seperti jaman dulu ketika saya masih kecil dimana diharuskan untuk mengisi tempat wudlu di surau atau langgar dengan system bergiliran setiap seminggu sekali.
Foto 11
Foto 12
Oh ya...masjid Kyai Baedlowi ini juga sudah dipugar kok, namun kelihatannya bangunan asli-nya atau ciri khasnya tidak dihilangkan (mungkin bisa dilihat di foto 14 dan 15). Hal ini dikuatkan dengan adanya prasasti yang ditandatangai oleh Bapak H. Marsaid, SH, MSI. Beliau ini adalah Bupati Purworejo. Dalam parasasti ini tertulis : 25 Oktober 2008 dan dipugar atas Swadaya Masyarakat Bagelen dan Pemerintah Kab. Purworejo (lihat foto 13).
Dan sekali lagi, marilah kita bangga karena masyarakat Bagelen memiliki Masjid yang merupakan peninggalan sejarah peradaban Islam di Tanah Bagelen.
Oh ya...perihal Masjid ini juga pernah ditayangkan di Trans TV dalam acara Jejak 3 Wanita (kalau tidak salah pada pagi hari)

Foto 13
Foto 14
Foto 15

Dan semoga jejak peradaban Islam di Tanah Bagelen ini akan terjaga sampai akhir dunia. Tentunya bagi rekan-rekan yang pulang ke Bagelen, ayoooooo kunjungi masjid ini dan buktikan pada dunia bahwa di Bagelen juga punya peninggalan sejarah yang tak ternilai harganya yaitu Masjid Kyai Baedlowi atau Masjid Santren.

Salam,
Naji

No comments:

Post a Comment