Benteng Kalimaro di Desa Tlogokotes, Kec. Bagelen, Kab. Purworejo - Jawa Tengah sebenarnya merupakan saksi bisu pada saat penjajahan Jepang atau orang jaman kakek saya menyebutnya Dai Nippong. Sebutan Kalimaro ini apakah memang dari dulu kala ataukah hanya karena Benteng Peninggalan Jepang ini berada didusun Kalimaro sedang saya coba tanyakan kepada beberapa orang yang ikut dalam sejarah ini.
Benteng ini sendiri maudah dijangkau lho...hanya sekitar 4-5 km dari pusat kota Bagelen atau sekitar 16-17 kam dari kota Purworejo. Dengan kendaraan roda 4 atau 2, mungkin hanya 15 menit dari jalan raya Purworejo - Jogja. Dengan belok melalui Jl. Raya Somorejo yang menuju desa Tlogokotes. Memang sih...jalan-nya nanjak terus, namun karena saat ini sudah diaspal, jalanan menuju benteng ini mudah dijangkau.
Benteng ini memang cukup strategis untuk mengintai lawan (Belanda - red) yang waktu itu berada didaerah Jenar dan Purwodadi. Karena dari ketinggian (perkiraan saya) sekitar 200 - 300 meter DPL akan banyak melihat daerah-daerah sekitar Bagelen, bahkan sampai pada laut selatan Jawa.
Menurut pelaku sejarah, kebetulan Kakek saya, (alm) simbah Kasan Warjo dahulu kala merupakan salah satu pekerja yang "diharuskan" untuk ikut membuat Benteng Kalimaro ini.
Menurut cerita kakek saya juga, Benteng ini dibuat sekitar tahun 1942-1948. Utk tepatnya agak susah juga karena dari 4 benteng yang saya kunjungi tidak ada catatan tentang kapan dibuatnya. Oh..ya, jumlah benteng ini sekitar 6-7 buah, namun yang sering dikunjungi hanya 2-3 saja, disamping dalamnya yang cukup gelap, ada beberapa benteng yang berada ditebing, sehingga cukup rawan jika akan masuk kesana dan tentu saja gelap gulita (takut digigit ular).
Menilik dari bentuk dan lokasinya, ada beberapa benteng ini yang berfungsi sebagai bunker/tempat berlindung dan juga sebagai pengintai musuh. Saat ini benteng ini juga merupakan salah satu cagar budaya yang dilindungi oleh negara, namun sangat disayangkan karena ulah segelintir orang yang tidak bertanggung jawab .....benteng ini penuh dengan coretan-coretan tangan-tangan jahil. Dan yang lebih memprihatinkan, ada beberapa coretan yang bernada mesum.
Oh ya....rekan, kalau dihitung berdasarkan data usia diatas, benteng ini sudah berusia diatas 60 tahun lho. Namun kondisinya bangunan-nya terlihat masih kokoh, hal ini juga terlihat dari struktur bangunan (ada beberapa yang sempet saya ambil gambarnya).
Nah..makanya besok kalau mudik, pastikan untuk datang dan melihat-lihat Benteng Kalimaro ini sebagai bukti sejarah bangsa Indonesia, khususnya Warga Bagelen.
Ini ada beberapa gambar yang kemarin sempat saya ambil, dengan harapan kita akan semakin bangga sebagai warga Bagelen. Merdeka.....Merdeka......
Ft 1 : Jalan aspal yang menanjak menuju lokasi Benteng Kalimaro di desa Tlogokotes - Bagelen
Ft 2 : Struktur tanah tebing disebelah benteng pertama
Ft 3 : Jalan masuk menuju benteng Kalimaro yang sudah diaspal
Ft 4: Hijaunya rumput ilalang dan juga pohon melinjo sebagai ciri khas sekitar jalan menuju Benteng
Ft 5 : Hutan Jati diatas benteng (mungkin) sebagai penyamaran sehingga tidak gampang diketahui oleh musuh
Ft 6 : Tulisan "Kalimaro" yang tertulis pada jembatan didekat benteng pertama
Ft 7 : Benteng Pertama, dimana kelihatannya berfungsi sebagai bunker atau tempat persembunyian
[+/-] Selengkapnya...
[+/-] Ringkasan...