Ketika lewat stasiun Njenar....ingatanku seakan-akan terbang kesekian tahun yang lalu. Ketika pertama kali harus meninggalkan Bagelen tercinta, dengan Kereta Ekonomi Empu Jaya (yg sekarang berubah menjadi KA Ekonomi Progo). Jadi seperti lagu Kereta Senja, karena waktu itu kepergianku (hik..hik..) dianter oleh mantan dan pada sore hari. Hemmmm...meskipun hanya sedikit kecupan dipipi..tapi akan tetap kelingan, apalagi jika lewat stasiun Njenar. Hehehehe
Dengan harga tiket 8 ribu perak, dulu kala sudah bisa sampai ke Jakarta. Meskipun berdesak-desakan dan sumpek plus bau WC.
Ya..Njenar yang dulu sangat berbeda dengan Njenar yang saat ini. Sekarang ini kondisinya lebih baik, rapi dan bangunan yang baru.
Bagi rekan-rekan yang sudah lama tidak melihat..silahkan dinikmati fotonya.
Pintu masuk stasiun (tampak dari muka)
Lokasi parkir yang luar dan bersih
Papan Nama pada Pintu masuk
Deretan Rel KA pada persimpangan jalan raya
Dua jempol buat kang Naji!!! Saya jd ingat waktu pulang kampung dulu. Saya masih ingat saat brdesakan masuk ke dalam gerbong kereta empu jaya dari stasiun Jenar... . Tp disitulah uniknya.
ReplyDeletekekekeke...hooh sama sob , bukannya pernah bareng yah satu kereta ama aq?
ReplyDeletekapan2 mampir nang lor pertelon jenar , telekno omah ku ,,karo padon songo(rumah masa depan) ketoke raono sing mosting hehehe. kiro2 duwe alamat bloger jenar sing aktif ra ..jalokno ..tanks bngt
ReplyDeletejadi kangen kampung nieh ;(
ReplyDelete