Saturday, August 23, 2008

Ngandul

Bagi sebagian besar penduduk Bagelen, kata-kata Ngandul pasti tidak asing lagi. Daerah yg berada disamping kali Bogowonto ini sangat indentik dengan dua hal, yaitu “Penek Ngandul” dan “Jembatan Kereta”. Ngandul juga merupakan perbatasan antara Kec. Bagelen dan Kec. Jenar.

Namun kali ini saya tidak akan mengupas perihal "Penek Ngandul" tapi akan mengupas masalah jembatan keretanya.

Menurut cerita yang saya terima dari (alm) bapak saya, bahwa jembatan ngandul ini (jembatan lama) sudah ada sejak bapak saya masih remaja. Artinya….jembatan ini sudah lama sekali. Dan ketika saya masih duduk dibangku SMP, sekitar tahun 1990-1993 sempat beberapa kali saya main disekitar jembatan Ngandul. Hal ini dikarenakan juga ada salah satu teman akrab saya yang rumahnya disebelah utara Jembatan Ngandul, yaitu Marwan. Waktu itu…saya seringnya diajak mandi dibawah jembatan kereta Ngandul oleh Marwan, tentunya pas musim kemarau bukan pas musim hujan. Waktu itu jembatan baru satu buah dan (mungkin) belum ada wacana Double Track (rel ganda) seperti yang sekarang ini. Fyi..jembatan lamanya juga masih berdiri kokoh dan masih bisa digunakan untuk lewat kereta api.

Ketika kemarin saya pulang ke Bagelen, saya menyempatkan diri untuk main lagi ke Jembatan Kereta Ngandul untuk melihat-lihat seperti apa saat ini (setelah sekitar 15 tahun tidak lihat)

Dibawah ini ada beberapa foto yang saya ambil di Jembatan KA Ngandul

- Ini foto jembatan yg baru
- Kakak dan adik....
- Disisi jembatan yang baru, dibuatkan jalan yg biasa digunakan oleh Petugas Pemeriksan Jalan



Naji-2008

2 comments:

  1. Nah jembatan itu persis dibuat waktu aku masih SD. Dan kami dulu sering di ajak jalan jalan ke sana sam guru olahraga kami pak warjo namanya. Semoga bapak selalu sehat ya pak...

    ReplyDelete