Wednesday, November 14, 2007

Bakso Pak No.....

Ketika saya masih bersekolah di SMEA PGRI Bagelen, sekitar tahun 1995 saya sudah mengenal Bakso Pak No. Aku taunya hanya Pak No, utk nama panjangnya sih gak tau apakah SumarNo, TukiNo atau siapalah. Dimana sih Bakso Pak No berada...letaknya sangat strategis, yaitu didepan toko Busana Ramai (dibawah pohon Asem Gede).

Ya...tetelan mungkin akan lebih familiar ditelinga kita dari pada kita bilang daging. Sejak tahun ’95 saya menjadi pelanggan tetap bakso Pak No. Waktu itu hampir setiap saya pulang kursus Bahasa Inggris di ECC – Pojok Terminal Lama, saya mampir untuk menikmati hangat dan pedasnya Bakso Pak No. Waktu itu harga satu mangkok bakso Pak No hanya dibandrol Rp. 2.000,-/mangkok. Murah lah...dengan tetelan penuh dan 6 biji bakso. Wah pokoknya jan sedap tenan.

Ada yg tidak berubah, walaupun waktu sudah berganti sekitar 12 tahun saya merantau. Pak No tetap murah senyum dan ramah. Ketika kemarin saya makan baksonya lagi...pertama kali yang keluar dari mulutnya ”Monggo mas...bade ngersakke nopo”,sambut Pak No dengan senyuman yang khas. ”Baksone kalih pak, sekalian tetelane menopo taksih wonten”, jawabku langsung. (Soalnya perutku sudah laper).
”Wah mas...tetelane mpun telas mas, anu ngenjang mawon pinarak mriki malih”, jawab Pak No segera. Waduh padahal ini salah satu ciri khas bakso pak No.

Niat hati jauh-jauh dari Krendetan ke Purworejo karena sekalian dari beli tiket Bis, saya harus menyantap baksonya Pak No yang tetelannya banyak. Namun apa boleh dikata, tetelannya ”wis enthek”. Akhirnya dengan terpaksalah saya nikmati bakso tersebut walau tanpa tetelan.

Karena masih ”dendam” keesokan harinya saya parani lagi baksonya Pak No untuk merasakan tetelannya. ”Pakno, baksone setunggal kalih tetelanne , nggih”, pintaku. ”Lho..mas dereng sios wangsul ngilen to...”, tanya Pak No. ”Dereng Pak, lha wong kulo dereng nyicipi tetelanne kok”, jawabku gak mau kalah. Akhirnya dihidangkan juga semangkok Bakso Pak No. Tidak ada yg beda, baik rasa, kualitas, penyajian. Yang beda hanya harganya yg sudah Rp. 4.500,-/mangkok.
Dan ternyata, menurut info dari Pak No, hari itu juga ada salah satu pelanggan lamanya yg saat ini tinggal di Rawa Lumbu – Bekasi yang pesen 1000 biji dan pelanggan lama yang memanfaatkan momentum ’pulkam’ utk mencicipi kembali Bakso Pak No.

No comments:

Post a Comment